Analisis masalah sosial

Tugas Masalah Sosial :

  • Banyaknya anak yang mengalami gangguan baik fisik maupaun non-fisik harus menjadi sorotan bagi para orang tua atau instansi pemerintah. Pasalnya, gangguan yang kerap terjadi tersebut akibat berbagai faktor yang belum diterima dan dialami oleh anak-anak yang seharusnya sudah mereka dapatkan.
  • –> Orang tua dan pemerintah harus mengerti betul akan kebutuhan yang harus diperoleh anak pada usia yang telah ditentukan agar nantinya mereka tidak mengalami tekanan.

 

Tugas Rangkuman ISD#

Tugas Rangkuman Softskill “ILMU SOSIAL DASAR #”

BAB 3

  1. PERTUMBUHAN INDIVIDU
  • Pergertian Individu

Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil. Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.

  • Pengertian Pertumbuhan

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi tidak ada, dari kecil menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari sempi t menjadi luas, dan lain-lain.

Faktor-faktor Yang Mepengaruhi Pertumbuhan.

Beberapa faktor yang mempegaruhi Pertumbuhan Antara Lain :

  1. Faktor Biologis

Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama.

  1. Faktor Geografis

Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan mencimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.

  1. Faktor Kebudayaan Khusus

Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga.

 

 

 

  1. FUNGSI KELUARGA

Pengertian Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga tersebut.

Fungsi keluarga menurut Friedman 1998 (dalam Setiawati & Santun, 2008) adalah :

  1. Fungsi Afektif

Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.

  1. Fungsi Sosialisasi

Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi.

  1. Fungsi Reproduksi

Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.

  1. Fungsi Ekomomi

Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.

  1. Fungsi Perawatan Kesehatan

Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.

Macam-macam Fungsi Keluarga :

  • Fungsi Pendidikan

Orangtua sebagai anggota keluarga berfungsi untuk mendidik anak-anak, dengan menyekolahkan mereka sampai ke jenjang yang tinggi. Selain pendidikan formal, keluarga juga bisa memberikan didikan informal diluar sekolah. Hal ini dilakukan Agar kelak mereka bisa menjadi anak-anak yang berguna bagi keluarganya sendiri maupun bangsa dan Negara.

  • Fungsi Religius

Keluarga juga berfungsi memperkenalkan agama atau keyakinan kepada ana-anak sejak mereka masih kecil. Orangtua wajib menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anak mereka untuk bekal kehidupan setelah di dunia ini. Karena harus kita ingat bahwa tidak selamanya manusia hidup di dunia.

  • Fungsi Ekonomi

Fungsi ekonomi ini harus dijalankan oleh kepala keluarga. Ayah sebagai kepala keluarga wajib untuk bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rumah tangga. Namun, di zaman emansipasi wanita sekarang ini tidak jarang kita lihat ada ibu-ibu yang turut membantu memenuhi kebutuhan keluarga dengan bekerja sebagai wanita karier.

 

  1. INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
  2.    Pengertian Individu

“Individu” berasal dari katalatin, “individuum” artinya “yang tak terbagi”. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang tak terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.

  1. Pengertian Keluarga

Durheim berpendapat bahwa keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil faktor-faktor politik, ekonomi, dan lingkungan.

  1. Pengertian Masyarakat

Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.

Golongan masyarakat :

  1. Masyarakat sederhana (primitif), dimana pembagian kerja cenderung dibedakan berdasarkan jenis kelamin.
  2. Masyarakat maju , memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih akrab dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Masyarakat maju dapat dibedakan sebagai kelompok masyarakat non industri dan masyarakat industri.
  3. HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA dan MASYARAKAT

Individu barulah dikatakan sebagai individu apabila pada perilakunya yang khas, yang ada pada dirinya diproyeksikan pada suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat. Satuan-satuan lingkungan sosial yang mengelilingi individu terdidri dari leluarga, lembaga, komunitas, dan masyarakat.

  1. Hubungan individu dengan keluarga

Individu memiliki hubungan erat dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma, dan aturan yang melekat pada keluarga yang bersangkutan. Dengan adanya keluarga ini, individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya dalam keluarga.

  1. Hubungan individu dengan lembaga

Lembaga diartikan sebagai sekumpulan norma yang terus-menerus dilakukan oleh manusia karena norma-norma itu memberikan keuntungan bagi mereka. Individu memiliki hubungan yang saling mempengaruhi dengan lembaga yang ada disekelilingnya.Lingkungan pekerjaan dapat membentuk individu dalam membentuk kepribadian.Keindividuan dalam lingkungan pekerjaan dapat berperan sebagai direktur,ketua dan sebagainya. Jika individu bekerja, ia akan dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaannya.

  1. Hubungan individu dengan komunitas

Komunitas dapat diartikan sebagai satuan kebersamaan hidup sejumlah orang yang memiliki territorial terbatas, memilki kesamaan terhadap menyukai suatu hal dan keorganisasian tata kehidupan bersama.Komunitas mencakup individu, keluarga dan lembaga yang saling berhubungan secara independen.

  1. Hubungan individu dengan masayarakat

Hubungan individu dengan masyarakat terletak dalaam sikap saling menunjang hak dan kewajiban manusia sebgai individu dan manusia sebagai makhluk sosial.Mana yang menjadi hak individu dan mana yang menjadi hak masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat daripada hak individu.Gotong royong adalah hak masyarakat, sedangkan rekreasi dengan keluarga, liburan adalah hak individu yang semestinya lebih mengutamakan hak masyarakat.

SUMBER :

https://faisaladamsyah.wordpress.com/2013/10/28/individu-keluarga-dan-masyarakat/

http://putrikhairanikoto.blogspot.co.id/2010/11/bab-3-individu-keluarga-dan-masyarakat.html

http://gadogadoinf.blogspot.co.id/2013/06/makalah-individu-keluarga-dan-masyarakat.html

 

 

BAB 4

Pemuda

Pemuda adalah individu dengan karakter dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda merupakan penerus bangsa dimasa depan nanti, dan pemuda juga masih butuh pengembangan diri dan pembinaan kearah yang lebih baik, agar dapat menjadi penerus bangsa yang baik dimasa yang akan dating.

 

Sosialisasi

Sosialisasi adalah proses dimana setiap individu saling berinteraksi satu sama lain, saling berkomunikasi, dan saling membaur didalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu sosisialisasi juga sangat dibutuhkan oleh manusia, karena pada dasarnya manusia itu memang makhluk sosial, jadi dapat dikatakan bahwa satu individu membutuhkan individu yang lain untuk bisa bertahan didalam kehidupan bermasyarakat.

 

Internalisasi belajar dan sosialisasi

Internalisasi lebih mengarah pada norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut. Belajar lebih mengarah pada proses pembelajaran tingkah laku, yang sebelumnya tidak dimiliki sekarang telah dimiliki akibat proses pembelajaran tersebut. Sedangkan Spesialisasi lebih mengarah pada kekhususan yang telah dimiliki oleh seorang individu.

Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, kita pasti selalu bersosialisasi terhadap individu lain dimanapun kita berada. Perbedaan antar karakter menjadi identitas diri individu masing-masing. Perilaku setiap individu pun berbeda-beda, karena dari itu membuat individu lain mengambil suatu tindakan yang berbeda-beda. Tindakan-tindakan yang diambil oleh masing-masing individu bisa dibagi menjadi dua yaitu tindakan positif dan negatif. Tindakan positif akan diambil jika antar individu saling mengharagai adanya norma-norma yang berlaku. Kalau tindakan negatif, akan diambil jika antar individu tidak mengutamakan norma-norma yang ada, seperti saling egois, berbeda pendapat, merasa derajatnya lebih tinggi dari individu lain, dan sebagainya.

Setelah individu mengambil suatu tindakan entah itu positif atau negatif, pastilah individu tersebut berfikir atas tindakannya tersebut. Atas pemikirannya itu, akan membuat suatu pembelajaran dimana individu akan lebih memahami apa itu hidup besosialisasi dan norma-norma yang berlaku. Dari pembelajaran tersebut, suatu individu akan mendapatkan spesialisasi atau kekhususan kemampuan dimana individu bisa menempatkan dirinya di dalam hidup bermasyarakat.

Jadi, kesimpulan dari semuanya adalah, sebagai individu haruslah menaati norma-norma kehidupan yang ada, entah itu norma agama, norma kesusilaan, dan norma kesopanan. Apa yang dilakukan seorang individu pastilah melalui proses pembelajaran dan memiliki kemampuan khusus setelah terbiasa dengan pengambilan-pengambilan tindakan.

 

Proses sosialisasi

proses sosialisasi adalah suatu tahapan-tahapan dalam pembentukan sikap atau perilaku seorang anak sesuai dengan perilaku atau norma-norma dalam kelompok atau keluarga.

 

Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat

Mahasiswa adalah kelompok pelajar yang bisa dikatakan sebagai golongan terdidik, karena mampu untuk mengenyam pendidikan tinggi, di saat sebagian yang lain dalam usia yang sama masih bergelut dengan kemiskinan dan keterbatasan biaya dalam mengakses pendidikan, terutama pendidikan tinggi.

Predikat tersebut tentulah dapat disinonimkan bahwa mahasiswa merupakan kaum intelektual, yang mempunyai basis keilmuan yang kuat sesuai dengan jurusan yang diambil masing-masing mahasiswa, yang berarti kemampuan akademik mahasiswa dapat diandalkan sebagai salah satu asset negara ini. Tetapi, mahasiswa juga merupakan sebuah entitas social yang selalu berinteraksi dengan masyarakat dari segala jenis lapisan, sehingga dalam hal ini mahasiswa pun dituntut untuk memainkan peran aktif dalam kehidupan social kemasyarakatan.

 

Peranan pemuda dalam masyarakat

Pemuda adalah tulang punggung masyarakat. Generasi tua memilki keterbatasan untuk memajukan bangsa. Generasi muda harus mengambil peranan yang menentukan dalam hal ini. Dengan semangat menyala-nyala dan tekad yang membaja serta visi dan kemauan untuk menerima perubahan yang dinamis pemuda menjadi motor bagi pembangunan masyarakat.

 

Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda

Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :

  1. Landasan Idiil : Pancasila
  2. Landasan Konstitusional : Undang-undang dasar 1945
  3. Landasan Strategi : Garis-garis Besar Haluan Negara
  4. Landasan Histories : Sumpah Pemuda dan Proklamasi
  5. Landasan Normatif : Tata nilai ditengah masyarakat.

 

Dua pengertian pokok pembinaan dan pengembngan generasi muda

Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok, yaitu :

  • Generasi muda sebagai subjek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri dan ketrlibatannya pun secara fungsional bersama potensi lainnya guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa.
  • Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kea rah pertumbuhan potensi dan kemampuan ketingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.

 

Masalah-masalah generasi muda

Berbagai permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain :

  1. Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda.
  2. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
  3. Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun non formal. Tingginya jumlah putus sekolah yang diakibatkan oleh berbagai sebab yang bukan hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan seluruh bangsa.
  4. Kurangnya lapangan kerja / kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran /setengah pengangguran di kalangan generasi muda dan mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.
  5. Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda, hal tersebut disebabkan oleh rendahnya daya beli dan kurangnya perhatian tentang gizi dan menu makanan seimbang di kalangan masyarakat yang berpenghasilan rendah.
  6. Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat daerah pedesaan.
  7. Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.
  8. Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika.
  9. Belum adanya peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda.

 

Dan ada juga masalah lain yaitu :

  1. Kebutuhan Akan Figur Teladan

Remaja jauh lebih mudah terkesan akan nilai-nilai luhur yang berlangsung dari keteladanan orang tua mereka daripada hanya sekedar nasihat-nasihat bagus yang tinggal hanya kata-kata indah.

  1. Sikap Apatis

Sikap apatis meruapakan kecenderungan untuk menolak sesuatu dan pada saat yang bersamaan tidak mau melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis ini terwujud di dalam ketidakacuhannya akan apa yang terjadi di masyarakatnya.

  1. Kecemasan dan Kurangnya Harga Diri

Kata stess atau frustasi semakin umum dipakai kalangan remaja. Banyak kaum muda yang mencoba mengatasi rasa cemasnya dalam bentuk “pelarian” (memburu kenikmatan lewat minuman keras, obat penenang, seks dan lainnya).

  1. Ketidakmampuan untuk Terlibat

Kecenderungan untuk mengintelektualkan segala sesuatu dan pola pikir ekonomis, membuat para remaja sulit melibatkan diri secara emosional maupun efektif dalam hubungan pribadi dan dalam kehidupan di masyarakat. Persahabatan dinilai dengan untung rugi atau malahan dengan uang.

  1. Perasaan Tidak Berdaya

Perasaan tidak berdaya ini muncul pertama-tama karena teknologi semakin menguasai gaya hidup dan pola berpikir masyarakat modern. Teknologi mau tidak mau menciptakan masyarakat teknokratis yang memaksa kita untuk pertama-tama berpikir tentang keselamatan diri kita di tengah2 masyarakat. Lebih jauh remaja mencari “jalan pintas”, misalnya menggunakan segala cara untuk tidak belajar tetapi mendapat nilai baik atau ijasah.

  1. Pemujaan Akan Pengalaman

Sebagian besar tindakan-tindakan negatif anak muda dengan minumam keras, obat-obatan dan seks pada mulanya berawal dari hanya mencoba-coba. Lingkungan pergaulan anak muda dewasa ini memberikan pandangan yang keliru tentang pengalaman.

 

Potensi-potensi generasi muda

Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda perlu dikembangkan adalah :

  • Idealisme dan daya kritis
  • Dinamika dan kreativitas
  • Keberanian Mengambil Resiko
  • Opimis dan kegairahan semangat
  • Sifat kemandirian, disiplin, peduli, dan bertanggung jawab
  • Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
  • Patriotisme dan Nasionalisme
  • Kemampuan menguasai ilmu dan teknologi.

 

Tujuan Pokok Sosialisasi

Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.

  • Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
  • Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
  • Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.

 

SUMBER :

http://azizulhkm.blogspot.co.id/2014/11/tugas-isd-bab-4-pemuda-dan-sosialisasi.html

 

BAB 5

WARGA NEGARA & NEGARA

Unsur penting suatu Negara yang lain adalah rakyat. Tanpa rakyat, maka Negara itu hanya ada dalam angan-angan. Termasuk rakyat suatu Negara adalah meliputi semua orang yang bertempat tinggal di dalam wilayah kekuasaan Negara tersebut dan tunduk pada kekuasaan Negara tersebut. Dalam hubungan ini rakyat diartikan sebagai kumpulan manusia yang dipersatukan oleh suatu rasa persatuan dan bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu.

 

  1. HUKUM
  2. Ciri-ciri dan Sifat Hukum

Agar dapat mengenal hokum lebih jelas, maka kita perlu mengenali ciri-ciri dan sifat dari hukum itu sendiri.

 

Ciri hukum adalah :

  • Adanya perintah dan larangan
  • Perintah atau larangan tersebut harus dipatuhi setiap orang.

 

Agar tata tertibdalam masyarakat dapat dilaksanakan dan tetap terpelihara dengan baik, perlu ada peraturan yang mengatur dan memaksa tata tertib itu untuk ditaati yang disebut kaidah hukum. Dan kepada barangsiapa yang melanggar baik sengaja maupun tidak sengaja, dapat dikenai sanksi yang berupa hukuman.

 

  1. Sumber-sumber Hukum

Ialah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang memaksa, yang kalau dilangar dapat mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata. Sumber hukum dapat ditunjau dari segi formal dan segi material. Sumber hukum material dapat ditinjau lagi dari berbagai sudut, misalnya dari sudut politik, sejarah, ekonomi dan lain-lain.

 

Sedangkan sumber hukum formal antara lain ialah :

1)  Undang-undang (Statute)

Ialah suatu peraturan Negara yang mempunyai kekuasaan hukum yang mengikat, diadakan dan dipelihara oleh penguasa Negara;

2)  Kebiasaan (Costum)

Ialah perbuatan manusia yang dilakukan berulang-ulang dalam hal yang sama dan diterima oleh masyarakat. Sehingga tindakan yang berlawanan dianggap sebagai pelanggaran perasaan hukum.

3)  Keputusan-keputusan Hakim (Yurisprudensi)

Ialah keputusan hakim terdahulu yang sering dijadikan dasar keputusan hakim kemudian mengenai masalah yang sama.

4)  Traktat (Treaty)

Ialah perjanjian atara dua orang atau lebih mengenai sesuatu hal, sehingga masing-masing pihak yang bersangkutan terikat dengan isi perjanjian tersebut.

5)  Pendapat Sarjana Hukum

Ialah pendapat para sarjana yang sering dikutip para hakim dalam menyelesaikan suatu masalah.

 

  1. Pembagian Hukum
  2. a)   Menurut “sumbernya” hukum dibagi dalam :
  • Hukum Undang-undang
  • Hukum Kebiasaan
  • Hukum Traktat
  • Hukum Yurisprudensi
  1. b)   Menurut “bentuknya” hukum dibagi dalam :
  • Hukum tertulis, yang terbagi atas hukum tertulis yang dikodifikasi, yaitu hukum tertulis yang telah dibukukan jenis-jenisnya dalam kitab undang-undang secara sistematis dan lengkap. Sedangkan hukum tidak tertulis yang kedua adalah hukum yang tidak dikodifikasi.
  • Hukum tak tertulis
  1. c)   Menurut “tempat berlakunya” hukum dibagi dalam :
  • Hukum Nasional
  • Hukum Internasional
  • Hukum Asing
  • Hukum Gereja
  1. d)   Menurut “waktu berlakunya” hukum dibagi dalam :
  • Ius Constitutum
  • Ius Constituendum
  • Hukum Asasi (hukum alam)
  1. e)   Menurut “cara mempertahankannya” dibagi dalam :
  • Hukum Material
  • Hukum Formal
  1. f)    Menurut “sifatnya” hukum dibagi dalam :
  • Hukum yang memaksa
  • Hukum yang mengatur (pelengkap)
  1. g)   Menurut “wujudnya” hukum dibagi dalam :
  • Hukum Obyektif (Hukum Sipil)
  • Hukum Publik (Hukum Negara)

 

  1. Negara

Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan manusia dalam masyarakat.

  1. a)   Sifat-sifat Negara
  • Sifat memaksa
  • Sifat monopoli
  • Sifat mencakup semua
  1. b)   Bentuk Negara
  • Negara Kesatuan (Unitarisme)

Adalah suatu bentuk Negara yang merdeka dan berdaulat, dimana kekuasaan untuk mengurus seluruh pemerintah dalam Negara itu berada pada Pusat. Negara kesatuan ada dua macam yaitu, Negara kesatuan dengan system sentralisasi & Negara kesatuan dengan system desentralisasi.

  • Negara Serikat (Negara Federasi)

Adalah Negara yang terjadi dari penggabungan beberapa Negara yang semula berdiri sendiri sebagai Negara yang merdeka, berdaulat, ke dalam suatu ikatan kerjasama yang efektif untuk melaksanakan urusan secara bersama. Negara serikat dibagi menjadi tiga, yaitu :

  • Negara Dominion
  • Negara Uni
  • Negara Protektorat
  1. c)   Unsur-unsur Negara
  2. Harus ada wilayah
  3. Harus ada rakyat
  • Harus ada pemerintahan
  1. Harus ada tujuan
  2. Mempunyai kedaulatan.

 

  1. Pemerintah

Pemerintah merupakan salah satu unsur penting daripada Negara. Tanpa pemerintah , maka Negara tidak ada yang mengatur. Karena pemerintah merupakan roda Negara, maka tidak akan mungkin ada suatu Negara tanpa pemerintah.

 

Pemerintah dalam arti luas :

Adalah menunjuk kepada alat perlengkapan Negara seluruhnya (aparatur Negara) sebagai badan yang melaksanakan seluruh tugas/kekuasaan Negara atau melaksanakan pemerintahan dalam arti luas.

Pemerintah dalam arti sempit :

Adalah hanya menunjuk kepada alat perlengkapan Negara yang melaksanakan pemerintahan dalam arti sempit.

 

SUMBER :

http://ibnuaggr.blogspot.co.id/2015/10/tugas-ilmu-sosial-dasar-bab-5-warga.html

🙂

 

 

 

ILMU SOSIAL DASAR#

ADAT ISTIADAT JAWA TENGAH
Saya akan membahas mengenai adat istiadat dalam budaya Jawa Tengah dalam melaksanakan upacara pernikahan. Sebelum upacara pernikahan dilakukan, harus ada prosesi yang dilakukan oleh pihak laki-laki maupun pihak perempuan. Adapun tata cara pernikahan adat Jawa adalah sebagai berikut:

1. Tahap I (Tahap Pembicaraan)
Yaitu pemicaraan antara pihak keluarga calon pengantin laki-laki dengan pihak keluarga calon pengantin perempuan, mulai pembicaraan pertama sampai tingkat melamar dan menentukan hari pernikahan atau gethok dina.

2. Tahap II (Tahap Kesaksian)
Tahap ini merupakan tahap peneguhan pembicaraan yang disaksikan oleh pihak ketiga, yaitu warga, kerabat atau para sesepuh yang ada disekeliling tempat tinggalnya melalui acara-acara sebagai berikut:

a. Srah-srahan
Yaitu menyerahkan seperangkat perlengkapan untuk melancarkan pelaksanaan acara sampai dengan hajat berakhir. Ada beberapa simbol barang-barang yang mempunyai arti dan makna khusus seperti: cincin, seperangkat busana putri, makanan tradisional, buah-buahan, daun sirih, dan uang. Adapun makna dari simbol barang-barang itu adalah :

· Cincin emas
Cincin emas berbentuk bulat yang tiada putusnya. Hal itu mempunyai makna agar cinta mereka abadi tidak terputus sepanjang hidup.

· Seperangkat busana putri
Barang ini mempunyai makna bahwa dimasing-masing pihak harus pandai menyimpan rahasia terhadap orang lain.

· Perhiasan yang terbuat dari emas, intan, dan berlian
Mengandung makna agar calon pengantin putri selalu berusaha untuk tetap bersinar dan tidak membuat kecewa.

· Makanan tradisional
Makanan tradisional ini terdiri dari jadah, wajik, dan jenang. Semua makanan tersebut terbuat dari beras ketan. Wujud beras ketan sebelum dimasak hambur, tetapi setelah dimasak akan menjadi lengket. Begitu juga harapan yang tersirat, semoga cinta kedua calon pengantin akan selalu lengket selama-lamanya.

· Buah-buahan
Bermakna penuh harap agar cinta mereka menghasilkan buah kasih yang bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.

· Daun sirih
Muka dan punggung daun sirih mempunyai rupa yang berbeda. Tetapi kalau digigit akan sama rasanya. Jadi, daun sirih ini mempunyai makna satu hati, berbulat tekad tanpa harus mengorbankan perbedaan.

b. Peningset
Peningset adalah lambang kuatnya pembicaraan untuk mewujudkan dua kesatuan yang ditandai dengan tukar cincin antara kedua calon pengantin.

c. Asok tukon
Yaitu penyerahan dana berupa sejumlah uang untuk membantu meringankan keuangan kepada keluarga calon pengantin perempuan.

d. Gethok dina
Menetapkan kepastian untuk pelaksanaan ijab qobul dan acara resepsi. Untuk mencari hari, tanggal, dan bulan biasanya dimantakan saran oleh orang yang ahli dalam perhitungan Jawa.

3. Tahap III (Tahap Siaga)
Pada tahap ini, yang punya hajat akan mengundang para sesepuh ataupun sanak saudara untuk membentuk panitia guna melaksanakan kegiatan acara-acara sebelum pernikahan, acara pernikahan, dan sesudah acara pernikahan. Ada beberapa acara dalam tahap siaga ini, yaitu:

a. Sedhahan
Yaitu acara mulai merakit hingga membagi undangan.

b. Kumbakarna
Kumbakarna adalah pertemuaan membentuk panitia hajatan mantu, dengan cara:
· Pemberitahuan dan permohonan bantuan kepada sanak saudara, keluarga, dan tetangga.
· Adanya rincian program kerja untuk panitia dan para pelaksana.
· Mencukupi segala kerepotan dan keperluan selama hajatan.
· Pemberitahuan tentang pelaksanaan hajatanserta telah selesainya pembuatan undangan.

c. Jenggolan atau jonggolan
Yaitu calon pengantin laki-laki melapor ke KUA. Tata cara ini sering disebut tandhakan atau tandhan. Artinya memberitahukan dan melapor kepada pencatatan sipil bahwa akan ada acara hajatan pernikahan yang dilanjutkan dengan pembekalan pernikahan.

4. Tahap IV (Tahap Rangkaian Upacara)
Sebelum pada acara pernikahan biasanya ada beberapa tata cara yang dilakukan oleh masyarakat Jawa pada umumnya, yaitu:

a. Pasang bleketepe dan tarub
Biasanya sehari sebelum acara pernikahan, pintu gerbang di rumah calon pengantin perempuan dipasangi tarub dan bleketepe. Dan dibuat gapura yang dihiasi dengan tanaman dan dedaunan yang mempunyai makna simbolis.
Di kiri dan kanan gapura dipasangi pohon pisang yang telang berbuah dan sudah matang. Hal itu mempunyai makna bahwa suami akan menjadi kepala keluarga ditengah kehidupan masyarakat. Seperti pohon pisang yang bisa tumbuh baik dimanapun dan rukun dengan lingkungannya. Sepasang tebu wulung, pohon tebu yang berwarna kemerahan merupakan simbol mantapnya kalbu, pasangan ini akan membina dengan sepenuh hati keluarga mereka kelak. Cengkir gadhing, buah kelapa kecil yang berwarna kuning ini mempunyai makna kencangnya atau kuatnya pikiran baik, sehingga pasangan ini sungguh-sungguh terikat dalam kehidupan bersama yang saling mencintai.
Berbagai macam dedaunan yang digunakan untuk menghiasi tarub adalah beringin, mojokoro, alang-alang, dadap srep. Itu semua merupakan harapan agar pasangan ini nantinya hidup dan tumbuh dalam keluarga yang selalu selamat dan sejahtera.
Selain pemasangan hiasan berupa tumbuhan dan dedaunan pada gapura tarub, anyaman daun kelapa yang biasa disebut bleketepe digantungkan pada gapura tarub. Hal ini memunyai makna untuk mengusir segala gangguan dan roh jahat serta menjadi pertanda bahwa di rumah ini ada acara perkawinan.
Ada beberapa sesaji khusus sebelum pemasangan tarub dan bleketepe. Sesaji tersebut terdiri dari: nasi tumperng, bermacam-macam buah-buahan termasuk pisang dan kelapa, berbagai macam lauk pauk, kue, minuman, bunga, jamu, daging kerbau, gula kelapa dan sebuah lentera. Sesaji tersebut mempunyai makna agar mendapat berkah dari Tuhan dan restu dari para leluhur serta untuk menolak godaan dari para makhluk jahat. Sesaji biasanya diletakkan di tempa-tempat tertentu seperti: dapur, kamar mandi, pintu depan rumah, bawah tarub, jalan dekat rumah, dan lain-lain.

b. Kembar mayang
Kembar mayang juga sering disebut dengan Kalpataru Dewandaru, sebagai lambang kebahagiaan dan keselamatan. Benda ini biasa dipasang di panti atau asasana wiwara yang digunakan dalam acara panebusing kembar mayang dan upacara panggih. Apabila acara sudah selesai, kembar mayang akan dibuang di perempatan jalan, sungai, atau laut agar kedua mempelai selalu ingat asal muasalnya.

c. Pasang tuwuhan atau pasren
Tuwuhan atau tumbuh-tumbuhan dipasang dipasang di tempat duduk pengantin atau tempat pernikahan. Tuwuhan ini melambangkan isi alam semesta dan memiliki makna tersendiri dalam budaya Jawa.
Sebelum dimulainya acara pernikahan ada beberapa rangkaian upacara, yaitu sebagai berikut:

a. Upacara siraman
Upacara siraman mengandung arti memandikan calon pengantin yang disertai dengan niat membersihkan diri agar menjadi bersih dan suci lahir serta batinnya. Calon pengantin perempuan dimandikan di rumah orang tuanya, dan calon pengantin laki-laki juga dimandikan di rumah orang tuanya. Ada beberapa sesaji yang diperlukan dalam upacara siraman ini, yaitu: ayam panggang bumbu ketumbar dan bawang, dua buah kelapa yang baru tumbuh, tumpeng robyong, dan jajanan pasar.
Ada beberapa langkah dalam pelaksanaan upacara siraman, yaitu:
· Persiapan tempat untuk upacara siraman
· Daftar orang yang ikut memandikan. Selain kedua orang tuanya, ada orang lain yang juga ikut memandikan. Biasanya adalah orang yang sudah sepuh, mempunyai anak cucu, dan reputasi kehidupan yang baik.
· Menyiapkan barang yang diperlukan dalam upacara
· Sesaji untuk upacara siraman, salah satunya seekor ayam jago
· Pihak keluarga pengantin perempuan mengantarkan sebaskom air kepada pihak keluarga pengantin laki-laki. Air itu disebut sebai air suci perwitosari, yang artinya sari kehidupan. Air tersebut dicampur dengan berbagai macam bunga dan ditaruh di wadah yang bagus. Air suci perwitosari ini sebagai campuran untuk memandikan calon pengantin laki-laki.
· Pihak terakhir yang memandikan calon pengantin adalah pamaes, yang menyirami calon pengantin dengan air dari sebuah kendi. Ketika air dalam kendi itu sudah habis, maka sesepuh yang telah ditunjuk akan memecahkan kendinya dan berkata “wis pecah pamore”. Artinya calon pengantin yang cantik atau gagah sudah siap untuk menikah.

b. Adol dhawet
Setelah selesai upacara siraman, maka segera dilakukan penjualan dawet. Yang menjadi penjual adalah ibu dari calon pengantin peermpuan yang dipayungi oleh ayah calon pengantin perempuan. Kemudian yang menjadi pembeli adalah para tamu yang hadir, dengan menggunakan pecahan genting sebagai uangnya.

c. Paes
Paes adalah upacara menghilangkan rambut halus di sekitar dahi agar tampak bersih dan wajahnya bercahaya, kemudian merias calon pengantin. Paes ini menyimbolkan harapan kedudukan yang luhur diapit lambing bapak ibu serta keturunan. Dalam upacara paes juga ada sesajinya, yaitu sama dengan sesaji pada upacara siraman.

d. Upacara midodareni
Upacara ini berarti menjadikan calon pengantin perempuan secantik Dewi Widodari. Dalam upacara ini, orang tua pengantin perempuan akan memberi anaknya makan untuk terakhir kalinya, karena mulai besok dia akan menjadi tanggungjawab suaminya. Ada sesaji khusus dalam upacara midodareni, yaitu pisang raja yang bagus berjumlah genap satu tangkep, seikat daun sirih yang bagus, jajanan pasxar lengkap, bunga setaman atau kembang telon, nasi gurih, ingkung ayam jantan lengkap dengan jeroannya, sambel goreng, lalapan (timun dan kemangi). Khusus intuk pengantin perempuan dibuat pindang antep, yaitu jeroan ayam dibumbu pindang dan dimakan dengan nasi gurih setelah pukul 12 malam.

e. Nyanti atau nyantrik
Nyantrik adalah pacara penyerahan dan penerimaan yang ditandai dengan datangnya calon pengantin laki-laki beserta pengiringnya. Jika acara ijab dilakukan besok, maka acara ini dimanfaatkan untuk bertemu dan berkenalan dengan sanak saudara terdekatdi tempat mempelai laki-laki. Apabila ada kakak perempuan yang dilangkahi, maka acara penting lainnya adalah pemberian restu dan hadiah sesuai dengan kemampuan mempelai sebagai plangkahan.

5. Tahap V (Tahap puncak dari rangkaian acara dan merupakan inti acara)

a. Upacara ijab
Sebagai prosesi pertama pada acara iniadalah pelaksanaan ijab yang melibatkan pihak penghulu dari KUA. Setelah acara ini berjalan dengan lancar dan dianggap sah, maka kedua mempelai resmi menjadi suami istri.

b. Upacara panggih
Setelah upacara ijab selasai, kemudian dilanjutkan dengan upacara panggih yang meliputi:
· Liron kembar mayang atau saling menukar kembar mayang dengan makna dan tujuan bersatu cipta, rasa, dan karsa demi kebahagiaan dan keselamatan.
· Gantal atau lempar sirih, mempunyai makna agar semua godaan hilang karena lemparan itu.
· Ngidak endhog atau pengantin laki-laki menginjak telur ayam kemudian dibersihkan atau dicuci kakinya oleh pengantin perempuan, hal itu mempunyai makna bahawa seksual kedua mempelai sudah pecah pamornya.
· Minum air kelapa yang menjadi lambang air suci, air hidup, air mani dan dilanjutkan dengan dikepyok bunga warna warni dengan harapan keluarga mereka dapat berkembang segala-galanya dan bahagia lahir batin.
· Sindur, yaitu menyampirkan kain (sindur) ke pundak pengantin dan menuntun pasangan pengantin ke kursi pelaminan dengan harapan keduanya pantang menyerah dan siap menghadapi tantangan hidup.

Setelah upacara panggih, kedua mempelai diantar duduk ke sasana rinengga. Kemudian acarapun dilanjutkan.

· Timbangan yaitu kedua mempelai duduk di pangkuan ayah pengantin perempuan sebagai simboh bahwa sang ayah mengukur keseimbangan masing-masing pengantin.
· Kacar kucur, dijalankan dengan cara pengantin laki-laki mengucurkan penghasilan kepada pengantin perempuan berupa uang receh beserta kelengkapannya. Hal itu mempunyai makna bahwa sang laki-laki bertanggung jawab memberi nafkah kepada keluarga.
· Dulangan, kedua mempelai saling menyuapi. Hal itu mengandung laku perpaduan kasih pasangan laki-laki dan perempuan, sebagai simbol seksual. Namun, ada juga yang memaknai lain, yaitu tutur adilinuwih atau seribu nasihat yang adiluhung yang dilambangkan dengan sembilan tumpeng.

c. Upacara bubak kawak
Upacara ini khusus dilakukan untuk keluarga yang baru pertama kali menikahkan anak perempuan sulungnya.ditandai dengan membagi-bagikan harta benda berupa uang receh, beras kuning, umbi-umbian, dan lain-lain.

d. Tumplak punjen
Numplak berarti menumpahkan, sedangkan punjen berarti berbeda beban di atas bahu. Jadi, makna dari tumplak punjen adalah lepas sudah darma orang tua kepada anaknya. Tata cara ini dilakukan pada keluarga yang tidak akan bermenantu lagi atau semua anaknya sudah menikah.

e. Sungkeman
Sungkeman dilakukan sebagai ungkapan bakti kepada orang tua sekaligusx meminta doa restu.

f. Kirab
Kirab adalah istilah yang digunakan untuk pengantin yang meninggalkan tempat duduknya untuk berganti busana.
Sumber : http://melvinhutomo.blogspot.co.id/2014/06/adat-istiadat-jawa-tengah.html

Hubungan Manusia dan Kebudayaan – Ilmu Budaya Dasar

Hubungan Manusia dan Kebudayaan

• Pengertian Manusia

Manusia Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sanskerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir berakal budi atau makhluk yang berakal budi. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.

Manusia juga diberi kemampuan (akal, pikiran, dan perasaan) sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya. Disadari atau tidak, setiap manusia senantiasa akan berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi hakikat individualitasnya (dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya). Hal terpenting yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya. Dan juga manusia adalah ciptaan Tuhan dengan derajat paling tinggi di antara ciptaan-ciptaan yang lain.

• Pengertian Budaya

Budaya = cultuur (bahasa belanda) = culture (bahasa Inggris) = tsaqofah (bahasa Arab), berasal dari bahasa Latin “Colere” yang artinya mengolah, mengerjakan menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam”.

Ditinjau dari sudut bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa Sansakerta “Buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

Pendapat lain mengatakan, bahwa kata budaya adalah sebagai perkembangan dari kata budidaya, yang berarti daya dan budi. Maka dari itu dibedakanlah antara pengertian budaya dan kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta karsa dan rasa, sedangkan budaya merupakan hasil dari budaya atau hasil cipta, karsa dan rasa.

Selain itu terdapat tiga wujud kebudayaan yaitu :

1. Wujud pikiran, gagasan, ide-ide, norma-norma, peraturan,dan sebagainya. Wujud pertama dari kebudayaan ini bersifat abstrak, berada dalam pikiran masing-masing anggota masyarakat di tempat kebudayaan itu hidup.

2. Wujud sebagai suatu aktifitas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat. Sistem sosial terdiri atas aktifitas-aktifitas manusia yang saling berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu dengan yang lain setiap saat dan selalu mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat kelakuan. Sistem sosial ini bersifat nyata atau konkret.
3. Wujud fisik, merupakan seluruh total hasil fisik dari aktifitas perbuatan dan karya manusia dalam masyarakat.

• Fungsi Budaya bagi Manusia
Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Masyarakat memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menjalani kehidupannya. Kebutuhan- kebutuhan masyarakat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Karena kemampuan manusia terbatas sehingga kemampuan kebudayaan yang merupakan hasil ciptaannya juga terbatas di dalam memenuhi segala kebutuhan.

Karsa masyarakat mewujudkan norma dan nilai- nilai sosial yang sangat perlu untuk mengadakan tata tertib dalam pergaulan kemasyarakatan. Karsa merupakan daya upaya manusia untuk melindungi diri terhadap kekuatan-kekuatan lain yang ada di dalam masyarakat. Untuk menghadapi kekuatan- kekuatan yang buruk, manusia terpaksa melindungi diri dengan cara menciptakan kaidah-kaidah yang pada hakikatnya merupakan petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berlaku di dalam pergaulan hidup.

Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berhubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya.
kebudayaan berfungsi sebagai:
1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
2. Wadah untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
3. Pembimbing kehidupan manusia
4. Pembeda antar manusia dan binatang

Kebudayaan mengatur supaya manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan orang lain. Setiap orang bagaimanapun hidupnya, akan selalu menciptakan kebiasaan bagi dirinya sendiri. Kebiasaan (habit) merupakan suatu perilaku pribadi yang berarti kebiasaan orang seorang itu berbeda dari kebiasaan orang lain, walaupun mereka hidup dalam satu rumah. Kebiasaan menunjuk pada suatu gejala bahwa seseorang di dalam tindakan-tindakannya selalu ingin melakukan hal-hal yang teratur baginya

• Hubungan Manusia dan Kebudayaan
Akal budi merupakan kelebihan yang dimiliki oleh manusia. Akal juga adalah kemampuan dari manusia untuk berfikir sebagai kodrat. Budi artinya akal juga atau suatu bagian dari kata hati manusia yang berupa panduan akal serta perasaan yang mampu membedakan baik dan buruk. Dengan akal dan budi inilah manusia mampu menciptakan bebagai hal antara lain :
– Menciptakan
– Kreasi
– Memperlakukan
– Memperbaruhi
– Memperbaiki
– Mengembangkan dan
– Meningkatkan sesuatu

Sedangkan ditinjau dari sudut antropologi, manusia dapat di klarifikasi dari dua jenis:
– manusia sebagai makhluk biologi
– manusia sebagai makhluk sosio-budaya

Manusia sebagai makhluk biologi , bahwa manusia dapat dipelajari dari sisi ilmu biologi dan anatomi. Sedangkan manusia sebagai makhluk sosio-budaya yaitu manusia dipelajari dalam sudut pandang antropologi budaya. Antropologi budaya sendiri menyelidiki mengenai seluruh cara hidup manusia, bagaimana manusia menggunakan akal budi dan struktur fisiknya untuk mengubah lingkungannya berdasarkan pengalaman. Juga memahami serta menuliskan kebudayaan yang terdapat dalam masyarakat manusia.

Pada akhirnya terdapat suatu konsepsi tentang kebudayaan manusia yang menganalisis masalah-masalah hidup sosial-kebudayaan manusia. Konsepsi tersebut ternyata memberikan gambaran bahwa hanya manusialah yang mampu berkebudayaan. Sedangkan pada hewan tidak memiliki kemampuan tersebut. Mengapa hanya manusia yang memiliki kebudayaan? Kenapa hanya manusia yang berkebudayaan sedangkan hewan tidak berkebudayaan? Padahal dilihat dari segi jasmaniah tidak ada perbedaan yang prinsipal antara hewan dan manusia.

Apabila diteliti dengan sunggug-sungguh perbedaan akan tampak pada hakikat manusia, yaitu sesuatu yang tidak dimiki oleh hewan manapun tetapi hanya ada pada manusia. Sesuatu yang membedakan secara mutlak atara keduanya. Ialah jiwa, manusia mempunya jiwa sedangnkan hewan tidak memilikinya.

Manusia yang mempunyai jiwa, mempunyai pula kebudayaan. Hewan yang tidak mempunyai jiwa tidak pula akan mempunyai kebudayaan. Kesimpulannya: jiwa yang sesungguhnya memyebabkan adanya kebudayaan. Yang membedakan manusia dan hewan secara abstrak adalah jiwa yang merupakan sumber dan ciptaan kebudayaan

Manusia sangat erat kaitannya dengan kebudayaan. Begitupun sebaliknya. Manusia yang membuat kebudayaan. Dan hampir setiap tingkah laku manusia itu adalah kebudayaan. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal. Maksudnya adalah walaupun keduanya berbeda, tetapi keduanya merupakan suatu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.

Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialegtis, maksudnya adalah saling terkait satu dengan yang lainnya. Proses dialegtis ini tercipta melalui tiga tahap, yaitu:
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana manusia menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3. Internalisasi, yaitu proses dimana manusia sergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai:
1) penganut kebudayaan
2) pembawa kebudayaan
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan

Sumber : ebook

Contoh-contoh Kebudayaan Yang Ada Di Indonesia

*** 3 Contoh Kebudayaan Yang Ada Di Indonesia serta kaitan / hubungan dengan kebudayaannya ***

1. DUGDERAN DI SEMARANG
Dugderan merupakan festival untuk menandai dimulainya ibadah puasa di bulan Ramadan yang diadakan di Kota Semarang. Perayaan yng telah dimulai sejak masa kolonial ini dipusatkan di daerah Simpang Lima. Perayaan dibuka oleh wali kota dan dimeriahkan oleh sejumlah mercon dan kembang api (nama “dugderan” merupakan onomatope dari suara letusan).
Pada perayaan ini beragam barang dijual (semacam pasar malam) dan pada masa kini sering diikutkan berbagai sponsor dari sejumlah industri besar. Meskipun demikian, ada satu mainan yang selalu terkait dengan festival ini, yang dinamakan “warak ngendok”. Dugderan dimaksudkan selain sebagai sarana hiburan juga sebagai sarana dakwah Islam.

2. SEREN TAUN DI JAWA BARAT

Seren Taun adalah upacara adat panen padi masyarakat Sunda yang dilakukan tiap tahun. Upacara ini berlangsung khidmat dan semarak di berbagai desa adat Sunda. Upacara adat sebagai syukuran masyarakat agraris ini diramaikan ribuan masyarakat sekitarnya, bahkan dari beberapa daerah di Jawa Barat dan mancanegara. Beberapa desa adat Sunda yang menggelar Seren Taun tiap tahunnya adalah:

Desa Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Kasepuhan Banten Kidul, Desa Ciptagelar, Cisolok, Kabupaten Sukabumi
Desa adat Sindang Barang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor
Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten
Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya

Bermakna syukur kepada Tuhan itu dikukuhkan pula melalui pembacaan doa yang disampaikan secara bergantian oleh tokoh-tokoh agama yang ada di Indonesia. Selanjutnya, dilaksanakan kegiatan akhir dari Ngajayak, yaitu penyerahan padi hasil panen dari para tokoh kepada masyarakat untuk kemudian ditumbuk bersama-sama. Ribuan orang yang hadir pun akhirnya terlibat dalam kegiatan ini, mengikuti jejak para pemimpin, tokoh masyarakat, maupun rohaniwan yang terlebih dahulu dipersilakan menumbuk padi. Puluhan orang lainnya berebut gabah dari saung bertajuk Pwah Aci Sanghyang Asri (Pohaci Sanghyang Asri).
Dalam upacara Seren Taun dilakukan berbagai keramaian dan pertunjukan kesenian adat. Ritual seren taun itu sendiri mulai berlangsung sejak tangal 18 Rayagung, dimulai dengan pembukaan pameran Dokumentasi Seni dan Komoditi Adat Jabar. Setiap hari dipertunjukkan pencak silat, nyiblung (musik air), kesenian dari Dayak Krimun, Indramayu, suling rando, tarawelet, karinding, dan suling kumbang dari Baduy.

3.BALIMAU DI SUMATERA BARAT

Balimau adalah tradisi mandi menggunakan jeruk nipis yang berkembang di kalangan masyarakat Minangkabau dan biasanya dilakukan pada kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai dan tempat pemandian. Diwariskan secara turun temurun, tradisi ini dipercaya telah berlangsung selama berabad-abad.
Latar belakang dari balimau adalah membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan Ramadan, sesuai dengan ajaran agama Islam, yaitu menyucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa. Secara lahir, mensucikan diri adalah mandi yang bersih. Zaman dahulu tidak setiap orang bisa mandi dengan bersih, baik karena tak ada sabun, wilayah yang kekurangan air, atau bahkan karena sibuk bekerja maupun sebab yang lain. Saat itu pengganti sabun di beberapa wilayah di Minangkabau adalah limau (jeruk nipis), karena sifatnya yang melarutkan minyak atau keringat di badan.
Dalam tradisi ini sebetulnya perempuan tidak perlu mandi di sungai agar tidak bercampur dengan lelaki, tetapi bisa di sumur umum. Namun dalam perkembangan selanjutnya kebiasaan ini kemudian berkembang di masyarakat secara tak agamis lagi. Mandi bersama dilakukan di sungai dengan alasan untuk berekreasi sehingga bercampur antara lelaki dan perempuan. Kebiasaan baru inilah yang bertentangan dengan agama Islam, sedangkan pada dasarnya tradisi balimau tidak demikian.

Contoh-Contoh kaitan / Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan dapat dari :

1)Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
2)Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
3)Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
4)Kebudayaan khusus atas dasar agama
5)Kebudayaan berdasarkan profesi

Sumber :
>> http://id.wikipedia.org/wiki/Dugderan
>> http://id.wikipedia.org/wiki/Seren_Taun
>> http://id.wikipedia.org/wiki/Balimau
>> https://parkjiyoung.wordpress.com/2013/01/07/hubungan-manusia-dan-kebudayaan

SOFTSKILL – Manfaat Penggunaan SMS Banking Terhadap Kehidupan Masyarakat Di Daerah Depok

Tulisan ini adalah tugas saya mengenai ” Manfaat Penggunaan SMS Banking Terhadap Kehidupan Masyarakat Di Daerah Depok”. Tugas Terapan Komputer Perbankan.
Tulisan ini merupakan Bab 3 atau Bab Pembahasan dari 4 Bab tugas penulisan ilmiah yang diberikan.

Sebelum menuju ke pembahasan, saya melakukan sebuah survey, saya akan menjelaskan secara singkat mengenai metode kuesioner yang saya buat. Metodenya adalah menggunakan pendekatan TAM atau Technology Acceptance Model.
Model TAM digunakan untuk menentukan sikap pengguna dalam menggunakan suatu sistem atau teknologi.
Ada 4 bagian dari model penelitian TAM, yaitu :
1. Perceived Usefulness (PU)
2. Perceived Ease of Use (PEOU)
3. Attitude Toward Using (ATT)
4. Actual Use / Actual System Usage (AU)
Setelah penjelasan singkat diatas mari sekarang memasuki pembahasan pada tugas penulisan ilmiah ini.
Semoga bisa bermanfaat untuk para pembaca wordpress 

PEMBAHASAN

Data responden dilakukan oleh penulis dari penelitian ini adalah sebanyak 50 responden. Data mengenai karakteristik responden sebagai berikut :

a. Profil Responden Berdasarkan Usia
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1 Profil Responden Berdasarkan Usia
Untitled8

Grafik 3.1 Profil Responden Berdasarkan Usia
Untitled

Berdasarkan tabel 3.1 dapat diketahui bahwa responden yang berusia 20 tahun berjumlah 8 orang atau sebesar 16%, 21 tahun berjumlah 7 orang atau sebesar 14%, 22 tahun berjumlah 10 orang atau sebesar 20%, diatas sama dengan 25 tahun berjumlah 25 orang atau sebesar 50%. Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini berusia >=23 tahun.

b. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Untitled9

Grafik 3.2 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Untitled1

Berdasarkan tabel 3.2 dapat diketahui bahwa data yang diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh responden menunjukan responden yang berjenis kelamin pria sebesar 48%, dan responden yang berjenis kelamin wanita sebesar 52% oleh karena itu dapat disimpulkan mayoritas responden dalam penelitian ini adalah wanita.

c. Profil Responden Berdasarkan Pendapatan / Uang Saku Perbulan
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan pendapatan / uang saku perbulan dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini:
Tabel 3.3 Profil Responden Berdasarkan Pendapatan / Uang Saku Perbulan
Untitled10

Grafik 3.3 Profil Responden Berdasarkan Pendapatan / Uang Saku Perbulan
Untitled2

Berdasarkan tabel 3.3 dapat diketahui bahwa responden yang mempunyai pendapatan / uang saku perbulan dibawah Rp150.000 hanya sebesar 10%, diantara Rp150.000 – Rp500.000 sebesar 14%, diantara Rp500.000 – Rp1.000.000 sebesar 14%, dan diatas Rp1.000.000 sebesar 62%. Jadi dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden mempunyai pendapatan / uang saku perbulannya yaitu diantara > Rp 1.000.000.

d. Profil Responden Berdasarkan Banyak Penggunaan Transaksi Layanan SMS Banking
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan banyak penggunaan transaksi layanan sms-banking dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini:
Tabel 3.4 Profil Responden Berdasarkan Banyak Penggunaan Transaksi Layanan SMS Banking
Untitled11

Grafik 3.4 Profil Responden Berdasarkan Banyak Penggunaan Transaksi Layanan SMS Banking
Untitled3

Berdasarkan tabel 3.4 dapat diketahui bahwa responden yang melakukan transaksi sebanyak 1x sebesar 16%, diantara 1x – 3x sebesar 44%, diatas 3x sebesar 28%, dan yang tidak melakukan transaksi sama sekali sebesar 12%. Jadi dapat disimpulkan bahwa yang paling banyak melakukan proses transaksi layanan SMS Banking yaitu sebesar 44% yang melakukannya diantara 1x – 3x proses transaksi.

e. Profil Responden Berdasarkan Tahu / Tidaknya Transaksi Layanan SMS Banking
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan tahu / tidaknya tentang transaksi layanan sms-banking yang dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini:
Tabel 3.5 Profil Responden Berdasarkan Tahu / Tidaknya Tentang Transaksi Layanan SMS Banking
Untitled12

Grafik 3.5 Profil Responden Berdasarkan Tahu / Tidaknya Tentang Transaksi Layanan SMS Banking
Untitled4

Berdasarkan tabel 3.5 dapat diketahui bahwa responden yang mengetahui tentang Transaksi Layanan SMS Banking sudah banyak yaitu dengan persentase 88% sedangkan yang belum tahu tentang transaksi layanan sms-banking sangat sedikit yaitu dengan persentase 12%. Jadi dapat disimpulkan bahwa responden kebanyakan sudah banyak tahu tentang Layanan SMS Banking, hal tersebut wajar karena Layanan SMS Banking sudah banyak diproduksi oleh Bank.

f. Analisa sebagaimana responden merasakan manfaat penggunaan SMS Banking terhadap kehidupan Masyarakat.
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan manfaat penggunaan SMS Banking dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut ini:
Tabel 3.6 Profil Responden Berdasarkan manfaat penggunaan SMS-Banking
Untitled13

Grafik 3.6 Profil Responden Berdasarkan manfaat penggunaan SMS-Banking
Untitled5

Berdasarkan tabel 3.6 dapat diketahui bahwa responden yang merasakan manfaat Transaksi Layanan SMS-Banking sudah banyak yaitu dengan persentase 76% sedangkan yang belum tahu tentang transaksi layanan sms-banking sedikit yaitu dengan persentase 24%. Jadi dapat disimpulkan bahwa responden kebanyakan sudah banyak tahu tentang Layanan SMS-Banking.

g. Analisa tingkat kepuasan masyarakat terhadap pengaruh layanan SMS Banking.
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pengaruh layanan SMS Banking dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut ini:

Tabel 3.7 Profil Responden Berdasarkan manfaat penggunaan SMS-Banking
Untitled14

Grafik 3.7 Profil Responden Berdasarkan manfaat penggunaan SMS-Banking
Untitled6

Berdasarkan tabel 3.7 dapat diketahui bahwa responden yang merasakan manfaat Transaksi Layanan SMS Banking sudah banyak yaitu dengan persentase 80% sedangkan yang belum tahu tentang transaksi layanan sms-banking sedikit yaitu dengan persentase 20%. Jadi dapat disimpulkan bahwa responden kebanyakan sudah banyak tahu tentang Layanan SMS Banking.

h. Analisa Responden Sebagaimana Menjadi pengguna Transaksi Layanan SMS Banking dengan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) di daerah Depok.
Pada bagian ini akan diuraikan data tanggapan 50 orang dengan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Untuk mendapatkan gambaran responden mengenai transaksi layanan SMS Banking secara menyeluruh, dilakukan rekapiltulasi jumlah skor tanggapan responden berdasarkan indikator pada tabel berikut:

Tabel 3.8 Rekapitulasi Skor Jawaban Responden Mengenai layanan SMS Banking dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM)
Untitled15

Grafik 3.8 Rekapitulasi Skor Jawaban Responden Mengenai layanan SMS Banking dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM)
Untitled7

Perhitungan: Skor Ideal = Jumlah Pertanyaan * Nilai Tertinggi * Jumlah Responden
Berdasarkan persentase total skor tanggapan responden maka dapat disimpulkan bahwa respon didaerah depok terhadap Transaksi Layanan SMS Banking dengan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) termasuk dalam kategori setuju.
Dilihat dari dimensi perceived usefulness (persepsi kemanfaatan) adalah suatu tingkatan yang dipercaya bahwa suatu teknologi akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya, dikategorikan setuju.
Dilihat dari dimensi perceived ease of use (persepsi kemudahan pengguna) adalah suatu tingkatan yang dipercaya bahwa suatu teknologi dipercaya akan selalu mudah untuk dipelajari dan digunakan, dikategorikan setuju. Dalam hal ini SMS diprediksi menjadi trend yang paling tinggi di masa mendatang.
Dilihat dari dimensi attitude toward using adalah suatu tingkatan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya, dikategorikan setuju yang berarti berbentuk penerimaan.
Dilihat dari dimensi actual usage adalah suatu tingkatan sebagai bentuk respon psikomotor eksternal yang diukur oleh seseorang dengan penggunaan nyata, dikategorikan ragu-ragu.
Berikut diuraikan hasil tanggapan responden mengenai Layanan SMS Bangking dengan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) di daerah depok berdasarkan tiap indikator di atas:

1. Perceived Usefulness
Perceived usefulness diukur menggunakan tanggapan responden pada pertanyaan yang dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut ini:
Tabel 3.9 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Transaksi Layanan SMS Banking Menggunakan Ukuran Perceived usefulness
Untitled16
Keterangan:
F = Jumlah Responden 3 = Ragu-ragu
1 = Sangat Tidak Setuju 4 = Setuju
2 = Tidak Setuju 5 = Sangat Setuju

Berdasarkan jumlah skor jawaban responden pada tabel 3.9 diatas, selanjutnya ditetapkan tingkat kategori persentase skor tanggapan responden terhadap skor ideal menggunakan rumus sebagai berikut:
% skor tanggapan responden = (815/(4*5*50)) * 100%
% skor tanggapan responden = (815/1000) * 100%
% skor tanggapan responden = 81,5%
Persentase total skor tanggapan responden atas indikator 81,5%, bila merujuk pada tabel 3.9 termasuk dalam kategori setuju.
2. Perceived Ease of Use
Perceived ease of use diukur menggunakan tanggapan responden pada pertanyaan yang dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut ini:
Tabel 3.10 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Transaksi Layanan SMS Banking Menggunakan Ukuran Perceived Ease of Use
Untitled17
Keterangan:
F = Jumlah Responden 3 = Ragu-ragu
1 = Sangat Tidak Setuju 4 = Setuju
2 = Tidak Setuju 5 = Sangat Setuju

Berdasarkan jumlah skor jawaban responden pada tabel 3.10 diatas, selanjutnya ditetapkan tingkat kategori persentase skor tanggapan responden terhadap skor ideal menggunakan rumus sebagai berikut:
% skor tanggapan responden = (513/((3*5*50)) * 100%
% skor tanggapan responden = (513/750) * 100%
% skor tanggapan responden = 68,4%
Persentase total skor tanggapan responden atas indikator 68,4%, bila merujuk pada tabel 3.10 termasuk dalam kategori setuju.

3. Attitude Toward Using
Attitude toward using diukur menggunakan tanggapan responden pada pertanyaan yang dapat dilihat pada tabel 3.11 berikut ini:
Tabel 3.11 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Transaksi Layanan SMS Banking Menggunakan Ukuran Attitude Toward Using
Untitled18
Keterangan:
F = Jumlah Responden 3 = Ragu-ragu
1 = Sangat Tidak Setuju 4 = Setuju
2 = Tidak Setuju 5 = Sangat Setuju

Berdasarkan jumlah skor jawaban responden pada tabel 3.11 diatas, selanjutnya ditetapkan tingkat kategori persentase skor tanggapan responden terhadap skor ideal menggunakan rumus sebagai berikut:
% skor tanggapan responden = (708/(4*5*50)) * 100%
% skor tanggapan responden = (708/1000) * 100%
% skor tanggapan responden = 70,8%
Persentase total skor tanggapan responden atas indikator 70,8%, bila merujuk pada tabel 3.11 termasuk dalam kategori setuju.

4. Actual Use
Actual usage diukur menggunakan tanggapan responden pada pertanyaan yang dapat dilihat pada tabel 3.12 berikut ini:
Tabel 3.12 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Transaksi Layanan SMS Banking Menggunakan Ukuran Actual Usage
Untitled19
Keterangan:
F = Jumlah Responden 3 = Ragu-ragu
1 = Sangat Tidak Setuju 4 = Setuju
2 = Tidak Setuju 5 = Sangat Setuju

Berdasarkan jumlah skor jawaban responden pada tabel 3.12 diatas, selanjutnya ditetapkan tingkat kategori persentase skor tanggapan responden terhadap skor ideal menggunakan rumus sebagai berikut:
% skor tanggapan responden = (376/(2*5*50)) * 100%
% skor tanggapan responden = (376/500) * 100%
% skor tanggapan responden = 75,2%
Persentase total skor tanggapan responden atas indikator 75,2%, bila merujuk pada tabel 3.12 termasuk dalam kategori setuju.

4.4 JELASKAN SIKLUS KEUANGAN

SIKLUS KEUANGAN

Definisi

siklus ini memproses dua kejadian ekonomi, perolehan kapital dan penggunaan kapital untuk memperoleh pemilikan.

Komponen

1. sistem pemilikan.
2. sistem catatan jurnal.
3. Sistem pelaporan keuangan.

Ruang lingkup

1. aplikasi siklus pengeluaran

Pada siklus ini, sistem akuntansi yang didasarkan pada komputer menggunakan empat aplikasi :
a. Aplikasi pembelian.
b. Aplikasi penerimaan.
c. Aplikasi surat bukti.
d. Aplikasi disbursemen kas.

2. Aplikasi Siklus Produksi dan Keuangan.

Aplikasi siklus produksi

Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
a. Perancangan Produk
b. Perencanaan dan Penjadwalan
c. Operasi Produksi
d. Akuntansi Biaya

Aplikasi siklus keuangan

Siklus ini memproses dua kejadian ekonomi, perolehan kapital dan penggunaan kapital untuk memperoleh pemilikan.
Sistem aplikasi dalam siklus keuangan yaitu :
a. sistem pemilikan.
b. sistem catatan jurnal.
c. Sistem pelaporan keuangan.

3. Pengembangan Sistem

Siklus hidup pengembangan sistem

Komponen pengembangan sistem meliputi :
a. Perencanaan system
b. Analisis sistem
Pemeriksaan terhadap sistem infromasi yang ada dan lingkungannya untuk mengidentifikasi perbaikan.
a. Perancangan system
b. Menterjemahkan rekomendasi yang dibuat dalam analisis sistem menjadi satu bentuk yang dapat dilaksanakan.
c. Pelaksanaan system
d. Pengoperasian sistem

4. Standar Dokumentasi

Dokumentasi Organisasi

a. Bagan organisasi
b. Bagan perkiraan
c. Anggaran belanja departemen

Dokumentasi Individual

a. Deskripsi pekerjaan
b. Pedoman prosedur
c. Standar prestasi
d. Instruksi pengoperasian computer

Dokumentasi Pemrosesan

a. Bagan aliran
b. Contoh bentuk
c. Contoh laporan
Teknologi dan Praktek Pengembangan Sistem
Analisa Sistem Terstruktur dan Rancangan
Teknik analisis terstruktur lebih mengandalkan pada penggunaan diagram aliran data daripada bagan aliran. Teknik perencanaan terstruktur mengembangkan program komputer sebagai hirarki modul atas bawah.
Alat CASE -CASE adalah alat keahlian teknik perangkat lunak yang dibantu dengan komputer, yang mengotomatisasi banyak proses yang diperlukan selama pengembangan sistem

5. Perencanaan dan pengorganisasian
Proyek sistem
Para akuntan perlu mengetahui tentang proses ini karena dua alasan :

Mereka berpartisipasi dalam tim proyek yang mendesain sistem akuntansi. § Para auditor memeriksa dan memberikan saran bagi sistem baru sebelum sistem itu dilaksanakan.

Suatu sistem dikatakan sukses apabila dapat mencapai empat tujuan berikut :
a. Menghasilkan informasi yang benar dan tepat waktu, dengan cara memiliki kontrol internal yangmemadai dan memilih metode pemrosesan yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
b. Selesai dalam jangka waktu yang masuk akal bagi pengembang. Hal ini dapat dicapai dengan : menentukan ruang lingkup sistem secara tepat dan menggunakan teknik manajemen proyek.
c. Harus memenuhi kebutuhan organisasi akan informasi.

Batasan

Batasan Aplikasi siklus keuangan
Aplikasi siklus keuangan merupakan Siklus ini memproses dua kejadian ekonomi, perolehan kapital dan penggunaan kapital untuk memperoleh pemilikan.
Siklus laporan keuangan ini menunjukkan pada kesatuan eksternal dengan meringkas data akuntansi dan menunjukkannya dalam rekening keuangan.
Organisasi mengikut sertakan tiga bentuk transaksi capital:pinjaman bank,pengeluaran obligasi, dan pengeluaran saham kapital.
Catatan akuntansi secara manual untuk capital eguiti adalah:buku besar wesel bayar, buku besar pemilik surat obliigasi(pemegang obligasi), dan buku besar pemilik saham.
Entry jurnal dan transaksi pelaporan keuangan

Banyak bisnis mencatat transaksi pada buku besar umum dengan menggunakan dua jenis catatan, yaitu:

Rekapitulasi transaksi volume tinggi:bisnis yang memiliki banyak waktu setiap harinya mencakup penjualan, pembelian, dan transaksi pabrik.
Rekapitulasi transaksi volume rendah:meliputi transaksi yang ada untuk mencatat perubahan pada capital untuk harta dan utang, untuk menentukan pemilikan yang nilainya turun, dan untuk membayar pajak.

Pemrosesan pelaporan keuangan dan entry jurnal

Catatan jurnal dan laporan keuanagn meliputi laporan control, daftar statemen keuangan, dan laporan kinerja. kontrol aplikasi merupakan control yang ditempatkan pada system oleh tim desain selama proses.
Control itu mencegah atau mendeteksi kesalahan ketika pemrosesan transaksi.

Prosedur dalam Aplikasi siklus keuangan

Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.
Siklus hidup produk manajemen (atau PLCM) adalah suksesi strategi yang digunakan oleh manajemen bisnis sebagai produk berjalan melalui siklus hidup-nya. Kondisi di mana suatu produk dijual (iklan, saturasi) perubahan dari waktu ke waktu dan harus dikelola sebagai bergerak melalui tahap suksesi nya.

DFD

komponen DFD (Data Flow Diagram):

DFD (Data Flow Diagram) merupakan suatu cara atau metode untuk membuat rancangn sebuah sistem yang mana berorientasi pada alur data yang bergerak pada sebuah sistem nantinya.. Dalam pembuatan Sistem Informasi, DFD sering digunakan. DFD dibuat oleh para analis untuk untuk membuat sebuah sistem yang baik. Dimana DFD ini nantinya diberikan kepada para programmer untuk melakukan proses coding. Dimana para programmer melakukan sebuah coding sesuai dengan DFD yang dibuat oleh para analis sebelumnya. Tools yang digunakan pada pembuatan DFD (Data Flow Diagram) yaitu EasyCase, Power Designer 6.

AAAAAAA

User / Terminator, Kesatuan diluar sistem (external entity) yang memberikan input ke sistem atau menerima output dari sistem berupa orang, organisasi, atau sistem lain.
Process, Aktivitas yang mengolah input menjadi output.
Data Flow, Aliran data pada sistem (antar proses, antara terminator & proses, serta antara proses & data store).
Data Store, Penyimpanan data pada database, biasanya berupa tabel.

Pada pembuatannya, DFD terdiri Level 0 atau Level Konteks (Konteks Diagram) dan Level ke-n. Selama DFD bisa dijelaskan lebih detail, maka semakin banyak level yang dibuat. Jadi, DFD level 0 atau Level Konteks terdiri dari 1 proses, sejumlah terminator dan data flow input/output, tanpa Data Store. Jumlah terminator dan data flow dari atau ke terminator di semua level DFD sama. Semua proses memiliki data flow input maupun output. DataStore terletak di semua level DFD, kecual DFD Leel 0.

SSSSSS

sumber :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/aplikasi-siklus-produksi-dan-keuangan/
http://icoz.blogspot.com/2013/01/aplikasi-siklus-produksi-dan-keuangan-1.htm/

4.3 JELASKAN SIKLUS PRODUKSI

SIKLUS PRODUKSI

Definisi :

Siklus Produksi adalah serangkaian aktivitas bisinis dan kegiatan pengolahan data yang berkaitan dengan proses pembuatan produk.

Komponen

Perancangan produk merupakan tahap awal dari sistem produksi yang bertujuan untuk merancang sebuah produk yang memenuhi keinginan konsumen dalam hal kualitas, lama pengerjaan, dan biaya produksi yang rendah.

Sistem Akuntansi Biaya

Tahap akhir dalam sistem produksi adalah sistem akuntansi biaya yang bertujuan yaitu :
1. Menghasilkan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dalam produksi.
2. Menghasilkan informasi biaya yang akurat agar dapat digunakan sebagai dsar penentuan harga (pricing) dan kepututusan tentang komposisi produk (product mix).
3. Menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk menghitung nilai persediaan dan harga pokok penjualan.

Jenis sistem akuntansi biaya yang umum digunakan oleh sebuah perusahaan adalah sistem penentuan harga pokok pesanan (job order costing) dan sistem peneentuan harga pokok proses (process costing) dan laporan yang dihasilkan sistem akuntansi biaya umumnya berupa :
1. Laporan kontrol (control report).
2. Laporan harga pokok produksi (production cost report)

Catatan akuntansi yang diselenggarakan dalam sistem akuntansi biaya adalah :
1. Jika perusahaan mengolah data biaya secara manual (noncomputerized record) :
a. Perusahaan jasa dan manufaktur menggunakan sebuah kartu harga pokok produksi (production cost ledger) yang berfungsi sebagai kartu pembantu untuk rekening persediaan produk dalam proses.
b. Jika perusahaan menggunakan sistem harga pokok pesanan, catatan ini dibuat satu halaman untuk setiap pesanan.
c. Jika perusahaan menggunakan sistem harga pokok proses, catatan ini dibuat dalam satu halaman untuk setiap pusat biaya. Untuk mencatat informasi dalam catatan ini, digunakan arsip order produksi.

2. Jika perusahaan mengolah data biaya dengan menggunakan komputer :
a. File induk (master file) dan file transaksi (transaction file).

Prosedur Pengolahan Transaksi

Pengolahan transaksi biaya dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan komputer dan prosedure pengolahan transaksi dalam bentuk narasi dan bagan alir (flowchart).
Prosedure/Sistem Akuntansi Biaya (manual) dimulai dari Bagian Gudang ke Departemen Pengawasan Produksi ke Bagian Pabrik ke Bagian Akuntansi Biaya.

A. Siklus Keuangan
Siklus Keuangan adalah Sistem akuntansi yang mencatat dua dua kegiatan ekonomi yaitu :
a. Bisnis menaikkan modal dari para pemilik dan kreditor.
b. Bisnis menggunakan modal untuk memperoleh aset produksi yang dipakai untuk memperoleh pendapatan.

Siklus keuangan melaporkan sumber kapital pada manajer berkenaan dengan hasil operasinya. Sistem laporan keuangan ini menunjukkan pada kesatuan eksternal dengan meringkas data akuntansi dan menunjukkannya dalam rekening keuangan. Terkadang meliputi sistem akuntansi tanggung jawab yang menunjukkan biaya aktual dan dianggarkan pada manajer individu. Catatan jurnal dan aplikasi laporan keuangan terkadang merupakan komponen sistem buku besar umum. Contoh siklus keuangan dapat kita lihat pada gambar di bawah ini.

Ruang Lingkup

1. Aplikasi siklus pengeluaran

Pada siklus ini, sistem akuntansi yang didasarkan pada komputer menggunakan empat aplikasi :
a. Aplikasi pembelian.
b. Aplikasi penerimaan.
c. Aplikasi surat bukti.
d. Aplikasi disbursemen kas.

2. Aplikasi Siklus Produksi dan Keuangan.

Aplikasi siklus produksi
Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
a. Perancangan Produk
b. Perencanaan dan Penjadwalan
c. Operasi Produksi
d. Akuntansi Biaya

Aplikasi siklus keuangan
Siklus ini memproses dua kejadian ekonomi, perolehan kapital dan penggunaan kapital untuk memperoleh pemilikan.
Sistem aplikasi dalam siklus keuangan yaitu :
a. sistem pemilikan.
b. sistem catatan jurnal.
c. Sistem pelaporan keuangan.

3. Pengembangan Sistem

Siklus hidup pengembangan sistem

Komponen pengembangan sistem meliputi :
a. Perencanaan system
b. Analisis sistem
Pemeriksaan terhadap sistem infromasi yang ada dan lingkungannya untuk mengidentifikasi perbaikan.
a. Perancangan system
b. Menterjemahkan rekomendasi yang dibuat dalam analisis sistem menjadi satu bentuk yang dapat dilaksanakan.
c. Pelaksanaan system
d. Pengoperasian sistem

4. Standar Dokumentasi

Dokumentasi Organisasi

a. Bagan organisasi
b. Bagan perkiraan
c. Anggaran belanja departemen

Dokumentasi Individual

a. Deskripsi pekerjaan
b. Pedoman prosedur
c. Standar prestasi
d. Instruksi pengoperasian computer

Dokumentasi Pemrosesan

a. Bagan aliran
b. Contoh bentuk
c. Contoh laporan
Teknologi dan Praktek Pengembangan Sistem
Analisa Sistem Terstruktur dan Rancangan
Teknik analisis terstruktur lebih mengandalkan pada penggunaan diagram aliran data daripada bagan aliran. Teknik perencanaan terstruktur mengembangkan program komputer sebagai hirarki modul atas bawah.
Alat CASE -CASE adalah alat keahlian teknik perangkat lunak yang dibantu dengan komputer, yang mengotomatisasi banyak proses yang diperlukan selama pengembangan sistem

5. Perencanaan dan pengorganisasian
Proyek sistem
Para akuntan perlu mengetahui tentang proses ini karena dua alasan :

Mereka berpartisipasi dalam tim proyek yang mendesain sistem akuntansi. § Para auditor memeriksa dan memberikan saran bagi sistem baru sebelum sistem itu dilaksanakan.

Suatu sistem dikatakan sukses apabila dapat mencapai empat tujuan berikut :
a. Menghasilkan informasi yang benar dan tepat waktu, dengan cara memiliki kontrol internal yangmemadai dan memilih metode pemrosesan yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
b. Selesai dalam jangka waktu yang masuk akal bagi pengembang. Hal ini dapat dicapai dengan : menentukan ruang lingkup sistem secara tepat dan menggunakan teknik manajemen proyek.
c. Harus memenuhi kebutuhan organisasi akan informasi.

Batasan

Pengendalian persediaan dapat dicapai melalui catatan-catatan dan laporan-laporan persediaan yang menyajikan informasi seperti penggunaan persediaan, saldo persediaan,tingkat minimal dan maksimal persediaan. Titik order ulang dan prosedur-prosedurnya harus ditetapkan. Titik order ulang adalah tingkat persediaan dimana harus dilakukan order tambahan untuk menghindari kurangnya persediaan. Penentuan titik order ulangmensyaratkan dilakukan analisis permintaan produk, biaya setup pengorderan atau produksi,lead time pasokan atau produksi, biaya penanganan persediaan, dan biaya-biaya yang berkaitan dengan kondisi tidak adanya persediaan seperti kerugian penjualan atau penggunaan fasilitas-fasilitas produksi secara tidak efisien. Karena tujuan pengendalian persediaan adalah meminimalkan total biaya persediaan, keputusan penting yang harus di buat adalah besarnya kuantitas ekonomis setiap order pembelian yang disebut economicorder quantity (EOQ). Kuantitas order ulang harus sama dengan carrying cost dan totalordering cost.

Produksi Just In Time (Jit)

Produksi just in time (JIT) adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan system produksidimana barang-barang hanya diproduksi hanya sesuai dengan kebutuhan operasi mendatang.System JIT berbeda dengan system produksi konvensional dimana persediaan barang dalam proses, bahan baku, dan produk jadi diminimalkan atau bahkan dieliminasisecara total.Persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan produk jadi ditunjukkan dengan kotak-kotak terputus-putus. Persediaan digunakan sebagai cadangan untuk operasi-operasi yang berbeda. Persediaan dieliminasi dengan menganalisis operasi secara seksama untuk membuat tingkat produksi konstan yang menyeimbangkan masukan dan keluaran untuk setiap setiap tahap produksi. Produksi JIT juga menekankan perlunya pengendalian kualitas. Karena persediaan diminimalkan, produksi yang cacat haruss segeradikoreksi agar alur produksi alur produksi yang konstantetap terjaga. Para pemasok menjamin pengiriman barang tanpa cacat secara tepat waktu sehingga dapat segera dimasukkan dalam produksi, tidak harus ditempatkan terlebih didalam persediaan bahan baku.Manfaat keuangan dari produksi JIT secara umum berasal dari pengurangan tingkat persediaan secara keseluruhan. Ini mengurangi total investasi perusahaan dalam persediaan.Biaya-biaya penyimpanan dan penanganan persediaan, keuangan, ruang penyimpanan dan beban keuangan terhadap total biaya persediaan turun, mungkin sangad mencolok. Manfaatlain dalam meliputi biaya tenaga kerja yang turun karena rancang ulang alur produksi yangkonstan, diskon kuantitas dari pemasok yang sebaliknya menerima kontrak jangka panjangdari perusahaan, dan peningkatan kualitas produksi dan pengurangan biaya limbah dan barang rusak yang berkaitan.

DFD

AM

sumber :
http://aldyrizaldi.blogspot.com/2012/12/aplikasi-aplikasi-siklus-produksi-dan.html
http://husnyarifuddin.blogspot.com/2012/11/8-aplikasi-aplikasi-siklus-produksi.html
http://yudi4jh.blogspot.com/2013/01/aplikasi-siklus-produksi-dan-keuangan_14.html

4.2 JELASKAN SIKLUS PENGELUARAN

SIKLUS PENGELUARAN

Definisi :
rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa.

Ruang Lingkup :

Ruang Lingkup Batasan Data Flow Diagram (DFD) :
Data Flow Diagram (DFD) :
Data flow Diagram (DFD) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat, dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, harddisk, tape, diskette, dan lain sebagainya).
Simbol-sombol yang digunakan di DFD mewakili maksud tertentu, yaitu :
1. External entity (kesatuan Luar) atau boundary (batas sistem).
Setiap sistem pasti memiliki batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainya yang berada di lingkungan luarnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.
2. Data flow (arus data).
Arus data di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan, dan kesatuan luar.
3. Process (proses).
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.
4. Data store (simpanan data).
Merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database di komputer, suatu arsip atau catatan manual dan lain sebagainya.

Komponen :

a) Memesan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas utama pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau perlengkapan.
Metode pengendalian persediaan tradisional ini sering disebut: kuantitas pesanan ekonomis [EOQ]):
– Pendekatan ini didasarkan pada perhitungan jumlah optimal pesanan untuk meminimalkan jumlah biaya pemesanan, penggudangan dan kekurangan persediaan.
Metode-metode pengendalian persediaan alternatif :
– MRP (material requirement planning)
Pendekatan ini bertujuan mengurangi tingkat persediaan yang dibutuhkan dengan cara menjadwalkan produksi, bukan memperkirakan kebutuhan.
– JIT (just in time)
Sistem JIT berusaha untuk meminimalkan, jika bukan menghilangkan, baik biaya penggudangan maupun kekurangan persediaan.
b) Menerima dan menyimpan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas bisnis utama kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan barang yang dipesan.
Keputusan-keputusan penting dan kebutuhan-kebutuhan informasi:
– Bagian penerimaan mempunyai dua tanggung jawab utama:
Memutuskan apakah menerima pengiriman
Memeriksa jumlah dan kualitas barang
Laporan penerimaan adalah dokumen utama yang digunakan dalam subsistem penerimaan dalam siklus pengeluaran, laporan ini mendokumentasikan rincian mengenai: setiap kiriman, termasuk tanggal penerimaan, pengiriman, pemasok, dan nomor pesanan pembelian.
Bagi setiap barang yang diterima, laporan ini menunjukkan nomor barang, deskripsi, unit ukuran, dan jumlah barang yang diterima.
– Membayar barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas utama ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur penjualan dari vendor untuk pembbayaran.

Batasan :
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan.

Karakteristik Proses Bisnis

Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah:
1. Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas.
2. Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang.
3. Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses.
4. Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima.
5. Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi.
6. Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi.

DFD :

4 (1)

SIKLUS PENGELUARAN Dalam DFD

Tujuan utama siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total untuk pembelian dan pemeliharaan persediaan, pasokan, dan berbagai jasa yang diperlukan untuk menjalankan organisasi

Pembelian
Fungsi yang terkait dengan proses pembelian :

Gudang/Bagian Lain
Pembelian
Penerimaan
Hutang Dagang
Kasir/Pembayaran
Gudang

Pembelian terjadi karena adanya permintaan barang/bahan dari suatu bagian atau gudang karena persediaan yang ada habis. Bagian manapun dalam suatu organisasi dapat melakukan permintaan pembelian dengan mengeluarkan Surat Permintaan Pembelian (Purchase Requisition/PR). Jika pesanan sudah datang dan sudah diperiksa oleh bag. Penerimaan, bag, Gudang akan menerima laporan penerimaan untuk disetujui, jika sudah disetujui maka laporan penerimaan barang tersebut akan diberikan ke bag. Pembelian.

Pembelian

Bagian pembelian yang menerima PR kemudian menerbitkan Purchase Order (PO) untuk dikirim ke pemasok terpilih. Selain dikirim ke pemasok, tembusannya dikirim ke bag. Penerimaan dan bag. Hutang Dagang.

Bagian Penerimaan

Bag. Penerimaan bertanggung jawab memeriksa kondisi barang yang diterima dan menyesuaikan antara Bill of Ladding yang terdapat pada barang yang dikirim dengan barang yang dipesan pada PO. Setelah diperiksa dan dibandingkan maka bag. Penerimaan harus membuat Laporan Penerimaan dan diberikan kepada bag. Gudang untuk meminta persetujuannya.

Bagian Hutang Dagang

Bagian Hutang Dagang menerima nota penerimaan, PO, PR, dan Faktur untuk dibandingkan dan kemudian membuat voucher pengeluaran kas yang akan diberikan kepada bagian Kasir. Selain kegiatan diatas dia juga melakukan kegiatan pencatatan kedalam jurnal dan buku besar.

Bagian Kasir

Setelah menerima voucher yang dilampiri oleh 4 dokumen dari bag. Hutang Dagang, Bag. Kasir mengeluarkan cek untuk pembayaran hutang.
Aplikasi Pembelian Dalam Lingkungan PDE

Pengumpulan Data

Sama seperti siklus penjualan, semua data yang akan masuk ke dalam sistem harus di ubah menjadi machine readable form. Ada beberapa cara dalam mengumpulkan data, antara lain : semua dokumen PR dikumpulkan dan diberikan kepada seorang pegawai PDE untuk dientry atau tiap bagian mempunyai komputer on-line yang digunakan untuk mengisi PR secara on-line, atau yang lebih canggih, komputer dapat secara langsung membuat PR jika mendeteksi adanya kekurangan persediaan di Gudang.

sumber :
http://kalisasuhardi.blogspot.com/2013/01/aplikasi-siklus-pendapatan-pengeluaran.html
http://trisendi92.blogspot.com/2013/01/aplikasi-siklus-pendapatan-pengeluaran.html